Frustasi dapat diartikan kekecewaan, dalam diri individu
yang disebabkan oleh tidak tercapainya keinginan-keinginan. Pengetian lain dari
frustasi adalah “rasa kecewa yang mendalam, karena tujuan yang dikehendaki tak
kunjung terlaksana”
Sarwono mengelompokkan menjadi
3 golongan :
1.
Frustasi Lingkungan, yaitu frustasi yang disebabkan
oleh rintangan yang terdapat dalam lingkungan. Misalnya, seorang pria yang
sudah merencanakan perkawinan.
2.
Frustasi Pribadi, yaitu frustasi yang timbul dari
ketidakmampuan orang itu mencapai tujuan. Dengan kata lain, frustasi tersebut
timbul karena adanya perbedaan keinginan dengan tingkat kemampuannya.
3.
Frustasi Konflik, yaitu frustasi yang disebabkan oleh
konflik dari berbagai motif dalam diri seseorang.
Wujud-wujud cara individu
dalam mereaksi frustasi ;
1.
Agresi Marah, akibat tujuan yang tidak dapat dicapai
individu menjadi marah-marah dirinya maupun terhadap sesuatu diluar dirinya.
2.
Bertindak secara eksplosif, dengan jalan melakukan
perbuatan yang eksplosif, baik dengan perbuatan jasmaniah maupun dengan
ucapan-ucapan.
3.
Dengan cara introversi, menarik diri dari dunia nyata.
4.
Perasaan tak berdaya, berlawanan dengan agresi marah.
5.
Kemunduran,tingkah laku kekanak-kanakan.
6.
Fiksasi, mengulang kembali sesuatu yang menyenangkan.
7.
Penekanan, menekan pengalaman traumatis, keinginan,
kekesalan, atau ketidaksenangan ke alam tidak sadar.
8.
Rasionalisasi, usaha mencari dalih pada orang lain
untuk menutupi kesalahan.
9.
Proyeksi, reaksi individu melemparkan sebab kegagalannya
kepada oranglain.
10.
Kompensasi, berusaha menutupi kekurangan atau
kegagalannya dengan cara-cara lain yang dianggapnya memadai.
11.
Sublimasi, mengalihkan tujuan lain yang mempunyai
nilai sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar