Rabu, 06 Desember 2017

Sejarah Tari Lenggang Cisadane

Tarian tradisional adalah tarian yang menggabungkan beberapa gerakan tertentu yang memiliki makna. tarian ini berasal dari beberapa deaerah yang diciptakan seseorang (leluhur) karena memilki beberapa tujuan tertentu dan tarian disetipa daerah pasti berbeda-beda karean memiliki ciri khas tersendiri, tarain ini dapat dijadikan sebagai suatu ciri khas suatu daerah tersebut dan sebagai daya tarik para penggunjung untuk datang kedaerah ini dan melihat tarian tradisionalnya. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni tari. Bahkan pada setiap daerahnya Indonesia telah menetapkan tari khas daerahnya masing-masing. Tari Lenggang Cisadane yang berasal dari Kota Tangerang yang merupakan tarian tradisional yang menjadi ciri khas sebuah kota yang tidak memiliki ciri khas karena telah terkontaminasi dengan budaya betawi. Permasalahan selanjutnya yang saya ambil dari Tari Lenggang Cisadane ini yaitu kurang berkembangnya tarian ini dimata masyarakat, artinya bahwa kurang adanya eksistensi mengenai tarian khas banten ini. Oleh karena itu penulis akan membahasnya di sub selanjutnya. Bertujuan untuk memperluas wawasan terhadap tari tradisional dari Banten lalu Memperkenalkan kesenian tari dan berupaya untuk melestarikan tari tradisional.
 Sejarah Tari Lenggang Cisadane
Tari lenggang cisadane merupakan salah satu kebudayaan di kota tangerang. Dari beberapa budaya di tangerang seperti Gambang Kromong, Lenong, dan Barongsai yang sudah sangat sudah lama berada namun tarian tersebut sangatlah baru diciptakan. Tarian tersebut diciptakan dan baru disahkan pada tahun 2011 oleh Dinas Pemuda, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar). Lenggang cisadane diciptakan oleh salah satu seniman yang terdapat pada kota tersebut. Maka dari itu tarian ini  asli khas budaya tangerang dikarenakan budaya tarian yang lain bukanlah asli dari kota tangerang dan merupakan bawaan dari daerah yang berbeda dan bahkan kebanyakan dari budaya tionghoa seperti gambang kromong dan barongsai.
Tari lenggang cisadane diciptakan oleh M. Yunus Sanusi yang setiap harinya beprofesi sebagai guru seni dan budaya. Beliau membuat tarian tersebut dengan alasan bahwa semakin menurunnya nilai lokal budaya pada remaja, lebih khusus kepada para siswa. Beliau juga menerapkan tarian tersebut kepada setiap siswa di sanggar tarinya.
Tarian lenggang cisadane terdapat empat unsur kebudayaan didalamnya, adapun budaya Sunda, China, Jawa, Betawi. Menapa demikian? Dikarenakan bertumbuhnya keragaman budaya yang terdapat pada kota tangerang. Maka dalam tarian tersebut kita dapat melihat unsur Tari Jaipong, Tari Jali-jali, dan kecerian penari pada Tarian China, bersatu menjadi satu kesatuan yang sangatlah indah.
Pada tarian tersebut juga menggunakan 13 penari, angka 13 ini memiliki makna yaitu terdapatnya 13 kecamatan yang berada di kota tangerang.  Pada tari lenggang cisadane juga terdapat unsur musik yang instrumentnya sangatlah khas. Alat musik yang digunakan pada tarian ini ialah gambang kromong, satu set salendro, dan satu set marawis yang dimainkan oleh 11 orang pemain musik. Tarian lenggang cisadane menggambarkankecerian, kelincahan, dan kecantikan gadis-gadis pada kota tangerang.
Penari menggunakan pakaian khas tarian lenggang berwarna hijau dan merah dan juga berwarna biru dan pink. Baju ini melambangkan keceriaan sebagaimana warnanya,  penari juga mengenakan konde cepol, hiasan kepala dan selendang. Penari mengenakan rok atau sarung dengan motif bunga-bunga dan juga hiasan dari leher hingga pinggang
Perkembangan di masyarakat
            Semenjak dipatenkan menjadi Tarian Tradisional, Tari Lenggang Cisadane semakin dikenal di masyarakat luas, sudah dijadikan sebagai ekstrakulikuler disekolah-sekolah umum di Kota Tangerang dan juga sering ditampilkan ketika ajang Festival Cisadane, Penyambutan tamu dari luar kota, HUT Kota Tangerang dan juga di berbagai ajang-ajang lainnya yang di adakan di Kota Tangerang sendiri.
Apalagi tari lenggang merupakan tarian khas satu-satunya di kota Tangerang maka dari itu pemerintah terus memperkenalkan tarian ini sebagai tarian tradisional supaya penerus generasi bangsa dapat melestarikan tarian ini seperti tarian-tarian lain yang sudah dikenal masyarakat luas selain di Kota Tangerang sendiri.
Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Disporparekraf) Hj Rina Hernaningsih menuturkan “Selain sebagai hiburan masyarakat, lenggang cisadane juga sebagai upaya pelestarian budaya yang di adakan di Festival cisadane” ( Source : Pewarta Indonesia )

Tari lenggang cisadane merupakan salah satu kebudayaan di kota tangerang. Dari beberapa budaya di tangerang seperti Gambang Kromong, Lenong, dan Barongsai yang sudah sangat sudah lama berada namun tarian tersebut sangatlah baru diciptakan. Tarian tersebut diciptakan dan baru disahkan pada tahun 2011 oleh Dinas Pemuda, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar). Tari lenggang diciptakan oleh M. Yunus Sanusi. Pada tarian tersebut juga menggunakan 13 penari, angka 13 ini memiliki makna yaitu terdapatnya 13 kecamatan yang berada di kota Tangerang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar