Senin, 11 Desember 2017

Perkembangan Etnografi Abad ke - 19



     Etnografi merupakan embrio dari antropologi, lahir pada tahap pertama dari perkembangannya sebelum tahun 1800 an. Pada fase pertama (sebelum 1800) suku bangsa penduduk pribumi Afrika, Asia, Amerika mulai di datangi oleh orang Eropa Barat, sejak lahir abad ke 15 dan permulaan abad ke 16, sehingga terkumpul buku - buku kisah perjalanan, laporan, buah tangan para musafir, pelaut, pendeta penyiar agama Nasrani penerjemah kitab injil dan pegawai pemerintah jajahan. Buku catatan para musafir Eropa, banyak memuat deskripsi tentang adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa dan ciri - ciri fisik dari beraneka suku bangsa di Afrika, Asia, Oseania (kepulauan di Lautan Teduh) dan suku bangsa Indian, penduduk pribumi Amerika. Bahan deskripsi itu amat menarik perhatian orang Eropa karena semuanya itu tentu sangat berbeda dari adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa, dan ciri - ciri fisik bangsa - bangsa Eropa Barat. Bahan itulah kemudian dinamakan etnografi atau deskripsi. Pada fase kedua (kira - kira pertengahan abad ke 19), ditandai dengan adanya keterangan - keterangan yang menyusun bahan etnografi berdasarkan cara berfikir evolusi masyarakat. Masyarakat dan kebudayaan manusia telah berevolusi dengan sangat lambat. Fase ketiga (Permulaan abad ke 20), sebagian besar negara - negara penjajah di Eropa masing - masing berhasil untuk mencapai kemantapan kekuasaannya di daerah - daerah jajahan di luar Eropa. Dalam buku etnografi yang ditulis oleh para ahli antropologi dari zaman akhir abad ke 19 atau permulaan abad ke 20, adanya perhatian besar terhadap sistem teknologi dan sistem peralatan dari suku bangsa yang menjadi pokok deskripsi. Pada fase keempat (sesudah kira - kira 1930), dalam buku - buku etnografi terutama yang ditulis oleh para ahli antropologi Inggris atau Amerika, lukisan mengenai sistem teknologi kurang penting. 

Perkembangan Etnografi Abad ke 20

    Awalnya etnografi hadir sebagai titik tolak pendekatan penelitian antropologi yang hanya berkutat pada dokumen dan artefak untuk merekonstruksi ssejarah peradaban masyarakat pedalaman. Metode etnografi kemudian lebih memperhatikan aspek interaksi langsung kepada masyarakat/etnik pedalaman yang hendak diteliti. Sebagian besar koleksi etnografi dikumpulkan pada masa pemerintahan kolonial Belanda terutama pada pertengahan abad ke 19 dan awal abad ke 20 masehi. Pengumpulan koleksi antara lain dilakukan melalui kegiatan ekspedisi ilmiah, ekspedisi militer, atau perorangan seperti dari pejabat pemerintah dan para penyebar agama. 

Perkembangan Etnografi Modern

    Seiring perkembangan intelektual dan menguatnya gerakan pos - strukturalisme dalam kajian antropologi, etnografi pun mengalami perubahan paradigma yang cukup signifikan. Etnografi kemudian tidak "ngurusi" dan menganalisis tentang tentang masyarakat/komunitas pedalaman atau sebuah suku/etnik tertentu saja. Etnografi kemudian juga bekerja pada ruang keseharian masyarakat kontemporer yang hidup di sekitar. Spradley merupakan tokoh ilmu antropologi "paradigma baru" yang banyak memberikan contoh - contoh teknik etnografi yang sangat kontekstual untuk dilakukan dalam penelitian sederhana sehari - hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar