Etnografi merupakan embrio dari antropologi, lahir pada tahap
pertama dari perkembangannya sebelum tahun 1800 an. Pada fase pertama (sebelum
1800) suku bangsa penduduk pribumi Afrika, Asia, Amerika mulai di datangi oleh
orang Eropa Barat, sejak lahir abad ke 15 dan permulaan abad ke 16, sehingga
terkumpul buku - buku kisah perjalanan, laporan, buah tangan para musafir,
pelaut, pendeta penyiar agama Nasrani penerjemah kitab injil dan pegawai
pemerintah jajahan. Buku catatan para musafir Eropa, banyak memuat deskripsi
tentang adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa dan ciri - ciri fisik dari
beraneka suku bangsa di Afrika, Asia, Oseania (kepulauan di Lautan Teduh) dan
suku bangsa Indian, penduduk pribumi Amerika. Bahan deskripsi itu amat menarik
perhatian orang Eropa karena semuanya itu tentu sangat berbeda dari adat
istiadat, susunan masyarakat, bahasa, dan ciri - ciri fisik bangsa - bangsa
Eropa Barat. Bahan itulah kemudian dinamakan etnografi atau deskripsi. Pada
fase kedua (kira - kira pertengahan abad ke 19), ditandai dengan adanya
keterangan - keterangan yang menyusun bahan etnografi berdasarkan cara berfikir
evolusi masyarakat. Masyarakat dan kebudayaan manusia telah berevolusi dengan
sangat lambat. Fase ketiga (Permulaan abad ke 20), sebagian besar negara -
negara penjajah di Eropa masing - masing berhasil untuk mencapai kemantapan
kekuasaannya di daerah - daerah jajahan di luar Eropa. Dalam buku etnografi
yang ditulis oleh para ahli antropologi dari zaman akhir abad ke 19 atau
permulaan abad ke 20, adanya perhatian besar terhadap sistem teknologi dan
sistem peralatan dari suku bangsa yang menjadi pokok deskripsi. Pada fase
keempat (sesudah kira - kira 1930), dalam buku - buku etnografi terutama yang
ditulis oleh para ahli antropologi Inggris atau Amerika, lukisan mengenai
sistem teknologi kurang penting.
Perkembangan Etnografi Abad ke 20
Awalnya etnografi hadir sebagai titik tolak pendekatan penelitian
antropologi yang hanya berkutat pada dokumen dan artefak untuk merekonstruksi
ssejarah peradaban masyarakat pedalaman. Metode etnografi kemudian lebih
memperhatikan aspek interaksi langsung kepada masyarakat/etnik pedalaman yang
hendak diteliti. Sebagian besar koleksi etnografi dikumpulkan pada masa
pemerintahan kolonial Belanda terutama pada pertengahan abad ke 19 dan awal
abad ke 20 masehi. Pengumpulan koleksi antara lain dilakukan melalui kegiatan
ekspedisi ilmiah, ekspedisi militer, atau perorangan seperti dari pejabat
pemerintah dan para penyebar agama.
Perkembangan Etnografi Modern
Seiring perkembangan intelektual dan menguatnya gerakan pos -
strukturalisme dalam kajian antropologi, etnografi pun mengalami perubahan
paradigma yang cukup signifikan. Etnografi kemudian tidak "ngurusi"
dan menganalisis tentang tentang masyarakat/komunitas pedalaman atau sebuah
suku/etnik tertentu saja. Etnografi kemudian juga bekerja pada ruang keseharian
masyarakat kontemporer yang hidup di sekitar. Spradley merupakan tokoh ilmu
antropologi "paradigma baru" yang banyak memberikan contoh - contoh
teknik etnografi yang sangat kontekstual untuk dilakukan dalam penelitian
sederhana sehari - hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar