Rabu, 06 Desember 2017

Rekonstruksi IPTEK berbasis moral dan agama

     Masyarakat jaman dahulu membuat rumah secara berdampingan agar mudah dalam menjalin komunikasi dan berdagang. Pada masa sekarang teknologi atau iptek dapat dilihat disetiap perumahan atau komplek yang terdapat di banten. Dengan bentuk berderet warga bisa menjadi lebih rukun dan lebih bisa mengenal satu sama lain. Selain rumah yang berbentuk deret ada juga rumah berbentuk peninggalan Hindia-Belanda yang dikenal dengan istilah “indis”. Indis itu sendiri bangunan rumah yang di bangun secara campuran yang menggunakan unsur eropa dan rumah adat tradisional Indonesia khususnya untuk daerah jawa ( karena banten masih bersatu dengan jawa barat ).
      Selanjutnya saya menceritakan tentang permasalahan pada persawahan, banyak sekali masalah pada persawahan. Sebelumnya sawah itu sendiri memiliki arti sebagai tanah yang digarap dan diairi untuk tempat menanam padi. Sawah juga mampu menyangga genangan air karena padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu pertumbuhannya .

      Sultan Ageng Tirtayasa membangun keratin baru di Dusun Tirtayasa yang berjarak 10km dari Banten. Di kawasan rawa pantai itulah Sultan Ageng mendapat julukan Sultan Ageng Tirtayasa karena membangun teknologi hidrolik untuk mengembangkan ekonomi berbasis pertanian dan perkebunan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar